Monday, July 9, 2012

Manfaat Dan Keuntungan Khitan



SIRKUMSISI atau biasa dikenal dengan istilah khitan bukan sesuatu yang asing lagi. Sunat merupakan salah satu jenis operasi yang telah setua peradaban manusia. Seberapa pentingkah sirkumsisi ini bagi laki-laki?
Sirkumsisi atau khitan biasanya dilakukan pada pria. Pengertiannya adalah pemotongan sekitar 25 hingga 50 persen bagian kulit dari batang penis. Tujuannya adalah untuk membuang lapisan kulit yang bisa mengandung kotoran. Fungsi lainnya adalah untuk meningkatkan sensitivitas saat berhubungan suami istri.
“Manfaatnya jelas, pada anak yg dikhitan hygiene, alat kelamin lebih bersih. Malah untuk fungsi seksual tidak ada perbedaan antara yang dikhitan dan dengan tidak dikhitan atau malah mungkin lebih baik pada yang dikhitan, karena menambah rasa keyakinan akan kebersihan akan alat kelamin pasangannya,”ujar dr Hendra Hendarman  SpU, dokter spesialis Urologi RS Mayang Medical Centre.
Endapan sisa berkemih maupun endapan cairan yang dihasilkan kelenjar minyak pada glans (kepala) penis lebih mudah dibersihkan dibandingkan dengan tidak dikhitan, sering terlihat pada penis yang tidak dikhitan endapan warna putih (smegma)  di sekeliling leher glans penis. Tentunya, smegma ini merupakan tempat yang nyaman bagi kuman untuk hidup. Smegma sendiri sering menimbulkan iritasi dan peradangan pada kulit kulup dan glans penis yang dikenal dengan Balanitis dan Postitis, yang pada akhirnya menimbulkan penyempitan pada muara kulup penis atau dikenal dengan Fimosis. Sehingga dengan berkhitan, tentunya menghilangkan semua risiko di atas.
Berkhitan pada pasangan pria menurunkan lima kali resiko penularan infeksi Chlamydia, Papilloma virusChlamydia nantinya beresiko pula untuk penurunan kesuburan, peradangan rongga panggul dan kehamilan di luar rahim. dan resiko terkena Kanker Cerviks (Kanker Mulut Rahim) pada pasangan wanita, pada wanita dengan infeksi
Apa manfaat bagi pasangan?
Hendra menuturkan, tentunya akan memudahkan pengawasan bagi wanita untuk mengamati kelainan pada alat vital pasangannya, sehingga pada yang dikhitan akan jelas terlihat jika terdapat luka, benjolan, ataupun tukak bernanah yang cepat terpantau sehingga mencegah resiko penularan, seperti penyakit kelamin Sifilis, Raja Singa (Gonorrhoe), Herpes dll.
Efek Samping berkhitan sedikit sekali, misalnya perdarahan setelah dikhitan, itu pun cukup dengan penekanan akan menghentikan perdarahan, infeksi jarang sekali terjadi.
Sirkumsisi biasanya dilakukan dengan pembiusan lokal pada batang penis, kecuali pasien meminta untuk dibius umum. “Penjahitan luka yang benar tidak akan menimbulkan efek apapun. Bahkan pada orang dewasa bisa langsung melakukan aktivitas maupun pekerjaan setelah selesai disirkumsisi,” ujar Hendra lagi.  
Sirkumsisi pada pria justru membawa manfaat yang cukup banyak. Termasuk dalam hal pencegahan penyakit berbahaya seperti kanker. Itu karena sirkumsisi dapat menurunkan risiko kanker penis.
Tak hanya menurunkan risiko terinfeksi HPV, khitan yang bermanfaat menghilangkan tumpukan kotoran akibat terhalang kulit juga mencegah peradangan kronis.
Sebagaimana diketahui, peradangan kronis pada penis dapat memicu timbulnya kanker penis. Perlu diketahui juga bahwa infeksi HPV merupakan salah satu penyebab terjadinya kanker leher rahim. ”Sunat akan menurunkan risiko kanker leher rahim pada pasangan karena menurunkan risiko infeksi HPV pada penis,”urai Hendra.
Begitu pula dengan Kepuasan terhadap pasangan juga tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara yang dikhitan dengan tidak dikhitan. Dan malahan, pada survei yang dilakukan terhadap wanita di Amerika dan Inggris mengatakan, sebagian besar wanita lebih menyenangi penis yang dikhitan karena alasan Hygiene (kesehatan) dan kurangnya bau yang ditimbulkan pada yang berkhitan.
“Untuk fungsi seksual tidak ada perbedaan antara yang dikhitan dan dengan tidak dikhitan atau malah mungkin lebih baik pada yang dikhitan, karena menambah rasa keyakinan akan kebersihan akan alat kelamin pasangannya,” ujar Hendra..
Kapankah sebaiknya dilakukan berkhitan? Hendra mengatakan tidak ada batasan usia untuk berkhitan, Kebanyakan tenaga medis menganjurkan pada usia prasekolah, sekolah ataupun prepubertal.  Untuk bayi yang baru lahir boleh dilakukan khitan, tetapi sebaiknya dilakukan oleh dokter ataupun tenaga medis terlatih. “Atau orang tua dapat meminta dilakukan khitan pada bayi kepada para tenaga medis sebelum persalinan jika anak yang dilahirkan laki-laki, Ujar Handra lagi.  Jika khitan ingin dilakukan pada pasien usia dewasa tidak tidak ada persiapan khusus, tindakan dapat dilakukan dengan bius lokal, lama prosedur 20-30 menit dan tidak memerlukan rawat inap, benang biasanya habis diserap oleh jaringan dalam 2 minggu.  “Biasanya setelah 3 minggu pasien dapat kembali memulai aktifitas seksual, Ujar Hendra menyudahi. (*)
Beberapa keuntungan dari khitan untuk pria dewasa, diantaranya :
1. Kebersihan, dengan dikhitan kulit kulup yang ada pada penis otomatis telah tidak ada. Dengan tidak adanya kulit yang menutupi kepala penis/glands penis, setelah habis buang air sisa-sisa kotoran yang mungkin masih menempel di kepala penis akan lebih diminimalisir selain akan lebih mempermudah membersihkannya.
2. Kesehatan, khitan telah terbukti dari berbagai penelitian akan mengurangi resiko tertular / menularkan penyakit menular seksual (MPS) termasuk Aids yang bisa mencapai angka 60%.
3. Meningkatkan kenikmatan hubungan seksual, walaupun masih berupa mitos di banyak negara khitan masih dianggap meningkatkan sensitifitas penis dalam menerima rangsangan dan kenikmatan berhubungan seksualnya.
4. Agama, di agama Islam khitan merupakan sebuah kewajiban setiap laki-laki. Pada orang-orang dewasa yang berpindah agama menjadi seorang muslim (mualaf) dengan dilakukannya khitan berarti telah gugurnya salah satu  kewajiban yang harus di lakukan untuk memenuhi salah satu syariat agamanya.
5. Sosial, pada orang-orang yang tinggal di daerah tertentu dengan mayoritas laki-lakinya melakukan khitan, pria dewasa yang melakukan penolakan untuk khitan bisa jadi bahan gunjingan atau cibiran di lingkungan dia tinggal. Dengan melakukan khitan tingkat penerimaan masyarakat pada orang tersebut untuk bersosialisasi akan mudah diterima karena mempunyai nilai sosial yang sama.

No comments: