Wednesday, December 3, 2008

Asal mula Tarian Indonesia

Indonesia bangsa yang besar. Ribuan pulaunya berjajar dari Sabang sampai Merauke. Ribuan ragam bahasa. Ribuan ragam budaya, lagu dan tari-tariannya. Pernahkan kawan memperhatikan tari-tari daerah di Indonesia? Ada pola yang bisa kita tangkap di dalamnya. Jejak yang mengarahkan kita ke Majapahit. Dulu waktu patih Majapahit, Gadjah Mada, bersumpah untuk mempersatukan nusantara, ternyata tidak hanya daerahnya saja yang ingin disatukan, tetapi juga ragam budaya termasuk tari-tarian di dalamnya. Nah untuk mewujudkan ide ini, diutuslah dua orang ke seluruh wilayah nusantara, satu orang untuk mengajar tari dan satunya lagi untuk mengajar pembuatan kostum tari. Karena berfikir tidak mungkin mengajar tari dan pembuatan kostumnya secara bersamaan, keduanya berpisah. Guru tari mulai mengajar tari dari Papua. Guru kostum mulai mengajar dari Aceh. Akibat pengajaran tari dan kostumnya yang tidak bersamaan ini, hingga kini masih bisa kita lihat jejak Majapahit pada tarian nusantara. Sang guru tari, ketika di Papua, ia masih semangat dan belum lelah untuk mengajar tari. Tarian Papua karenanya hingga saat ini didominasi dengan gerak melompat dan berjingkrak. Singkat kata, ketika sampai di pula Jawa, yang guru tari mulai lelah. Penari jawa kita lihat hingga kini, alih-alih melompat, hanya mengangkat sesekali kakinya. Begitu banyaknya daerah yang harus diajar tarian, sang guru tari akhirnya kelelahan ketika sampai di Aceh. Jangankan untuk melompat, untuk mengakat kaki saja ia tidak bisa. Jadilah tari saman yang dipertunjukan dengan duduk saja. Kebalikan dengan guru tari, guru kostum mulai mengajar dari Aceh. Ketika di Aceh, bahan kostum masih banyak. Tanpa perhitungan yang matang, digunakanlah banyak bahan untuk pembuatan kostum tari Aceh. Jadilah hingga kini, penari Aceh memaki kostum yang tertutup. Ketika sampai di pula jawa, sang guru tari mulai kekurangan bahan. Jadilah kostum tari jawa yang tidak menutupi seluruh penarinya. Tidak juga sadar, guru tari tidak hemat dalam penggunaan bahan kostum tari. Akhirnya ketika sampai di Papua, ketika bahan kostum sudah habis, jadilah kostum tari Papua yang terbuka seperti yang masih bisa kita lihat hingga kini. Begitulah. Jika kita rajin melihat disekitar kita. Banyak guratan sejarah yang bisa tangkap.Dan jikalau kawan ragu dengan teori tari ini, kawan mungkin bisa bertanya kepada niniek mamak - pinisepuh.

No comments: